Sekolah di kabupaten Sidoarjo kalau sudah mulai masuk tahun ajaran baru para walimurid semua puyeng, apalagi walimurid yang tidak mampu bisa ngutang sana ngutang sini harapan anaknya bisa sekolah. Karena kena uang seragam kena uang dana partisipasi, tidak perduli berapapun dicarikan, meskipun harus menjual sepeda satu-satunya atau jual barang berharga apa adanya.
Di tingkat SD, SMP Maupun di tingkat SLTA semua sama mahalnya. SD Di Sidoarjo rata-rata masuk sekolah mencapai jutaan rupiah harus setor ke sekolah ini SMP baru melunasi bayar seragam walimurid dirapatkan semua di suruh buat surat pernyataan untuk memberikan bantuan uang yang tidak sedikit mereka para wali-murid dibebani untuk setingkat SD mencapai RP. 1 hingga 2 juta sedangkan setingkat SMP 2 hingga 3 juta per murid.
Alasannya untuk pembangunan gedung seba guna. Padahal gedung serba-guna tidak pernah di sentuh atau diperbaiki pekerjaannya. Gedung sudah semenjak tahun 2002 hingga sekarang tidak ada perubahan mangkrak tidak diperbaiki, tapi kenapa gedung tersebut dibuat obyek untuk menarik dana dari walimurid baru.
Di tempat terpisah SMPN 1 Sidoarjo ada Walimurid mengeluh kepada wartawan SiarPos, kalau dia ditarget bantuan dana investasi sekolah sebesar 2 juta harus bayar dan disuruh tanda tangan. "Modus-modus kasek semacam ini tidak dibenarkan dalam undang-undang dan tidak di atur dalam peraturan pemerintah," kata walimurid di warung depan sekolah SMP tersebut. (DK/SiarPos)
0 komentar:
Posting Komentar